Kerlingan Mata Najwa Pada Bupati Bangkalan

Oleh: Adi Putra Progresif

Bukan tidak mungkin, MetroTV melalui Mata Najwa (MN) memiliki Agenda Setting sendiri ketika Mengangkat Tema ‘Kisah tentang Bupati’. Karena Dalam dunia Jurnalistik, Media memang memiliki seperangkat teoritik yang bernama ‘Agenda Setting Media’. MetroTV yang dikenal Milik Partai NasDem, tentu sangat berkepentingan untuk membongkar tatanan kekuasaan, yang kata orang luar Bangkalan kurang bersahabat terhadap Investor dan Kapitalisme.

Dua minggu belakangan, publik Bangkalan diramaikan dengan dua Ulasan MetroTV yang secara khusus memotret Kepemimpinan di Bangkalan. Melalui Program Mata Najwa (MN) Menyorot Kepemimpinan Bangkalan melalui “Kisah tentang Bupati’, sedangkan melaui Program Realitas (R), MetroTV menyoroti proses peralihan kepemimpinan (demokratisasi) di Bangkalan.

Tentu Saja, kita boleh memberikan apresiasi pada MetroTV. Kebesan Pers memberikannya ruang untuk mengangkat tema apapun untuk dikonsumikan kepada publik. Dengan catatan, sepanjang tidak merugikan pihak lain tentunya. Justru dengan Dua ulasan itu, Publik Bangkalan dididik tentang demokrasi dan hubungannya dengan Media, sebagai Watch Dog Demokrasi.

Secara Umum, Penulis tidak memiliki keberatan terhadap Pemberitaan dan Sorotan atas dua program diatas. Hanya saja yang menggelitik, Pertanyaan yang muncul, Kenapa setelah justru menjelang Pemilu, Bangkalan dihajar dengan Pemberitaan Khusus dari MetroTV. Momentum Pemilu yang sifatnya luas, tentu sangat kecil jika dipotret dengan proses demokrasi yang terjadi di Bangkalan.

Media dan Political Interest

Penulis sangat berkeyakinan bahwa Media Indonesia secara Umum memang memiliki keterkaitan dengan kepentingan politik tertentu. Karena hampir sebagian besar, Media-Media yang ada di Indonesia adalah miliki Bos-Bos besar yang memimpin Partai tertentu. hal ini bukan rahasia lagi. Bahkan ada beberapa Media, yang pada kenyataannya didirikan untuk mensupport aktifitas Politik Partai tertentu.

Keyakinan ini kemudian Penulis Break-Down dalam kasuisitik Mata Najwa dan Realitas. Asumsi yang terbangun kemudian, tentu sangat mungkin MetroTV berkepentingan untuk membongkar tatanan kekuasaan di Bangkalan. Terlihat dengan mudah, bahwa keterkaitan antara MetroTV dengan Partai NasDem begitu erat. Karena Bos MetroTV juga Ketua Umum dari Partai NasDem. Dalam konteks Bangkalan, Partai NasDem merupakan kendaraan politik yang dipunggawai oleh R.KH. Imam Buchori Cholil (Ra Imam), yang notabene Lawan Politik dari Pemilik Tatanan Kekuasaan Bangkalan kini.

Dengan fakta bahwa Bangkalan merupakan Wilayah yang memiliki potensi eksplorasi Minyak dan Gas, tentu semakin besar kemungkinan untuk beranggapan bahwa, Pihak-pihak luar Bangkalan akan berkeinginan kuat untuk ‘meruntuhkan’ kekuasaan yang kini bercokol di Bangkalan. Karena memang sangat terlihat bahwa, R.KH.Fuad Amin Imron, S.Pd yang selanjutnya digantikan R.KH.Makmun Ibnu Fuad merupakan Pemimpin yang sangat selektif terhadap Investasi dan segala bentuk Modernisasi di Bangkalan.

Hubungannya dengan MetroTV, perlu pula dipertegas bahwa Bos MetroTV merupakan Pengusaha Migas melalui Perusahaannya PT.Surya Energi Raya yang digandeng oleh PT.Asri Dharma  (Bojonegoro). Dimana memang, Perusahaan ini suka menggandeng Pemerintah Daerah dalam Berinvestasi.

Masih Debatabel

Tulisan ini memang masih sangat mungkin untuk diperdebatkan, karena pada prinsipnya tulisan ini masih sebatas asumsi yang disusun berdasarkan analisis yang perlu dikembangkan. namun sebagai pembelajaran analalisi, tentu sah-sah saja untuk dipikirkan. karena yang paling pasti, dalam konteks Indonesia secara umum, hubungan antara Media Massa (Koran,TV dan lainnya) dengan Kepentingan Politik terlihat secara telanjang. Dan Politik dalam kontek kekinian, hanya jalan menuju penguasaan atas sumber daya ekonomi.

Kembali pada tema awal, Mata Najwa tentu memiliki potensi untuk ‘mengerling’ pada setiap kepentingan yang ada. Dalam konteks Bangkalan, mungkin saja sebenarnya Mata Najwa mengerling pada Bupati Bangkalan. Menandakan bahwa, ada maksud yang tersembunyi, maksud yang kebenarannya hanya Najwa dan Tuhan yang tahu. begitupun dengan Realitas!, Mungkin saja realitas! memang mengangkat realitas yang objektif, namun realitas memiliki kemungkinan untuk Subjektif, dan realitas sering berada diatas realitas yang lain.

Semoga Tulisan Ini Bermanfaat.

Leave a comment